BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Al-Qur’an yang secara
harfiyah bisa dimaknai sebagai “Bacaan yang sempurna”, merupakan suatu nama
pilihan dari Allah yang sungguh tepat. Selain satu sisi al-Qur’an merupakan
sebuah dokumen bagi semua ummat Nabi Muhammad SAW, disisi lain kitab ini juga
merupakan petunjuk bagi ummat manusia (Hudal linnas). Oleh sebab itulah, tak
ayal jika ummat Islam menyebutnya selain sebagai pedoman hidup, juga meripakan
dokumen serta petunjuk bagi ummat Islam sedunia.
Selain al-Qur’an yang
sering dijadikan sebagai dokumen dan petunjukbagi perjalanan hidup di dunia
adalah al-Hadits yang merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah
Al-Qur’an.
Hadits atau disebut
juga dengan sunnah di samping membahas tentang aturan-aturan, petunjuk yang
berkaitan dengan kehidupan akhirat, di dalamnyajuga mencakup pembahasan tentang
urusan keduniawian, misalnya haditshaditstentang pengobatan. Rasulullah
menjelaskan bahwa sesungguhnyapenyakit yang diderita oleh seseorang, niscaya
memiliki obat.
Termasuk obat dan cara
pengobatan yang Rasulullah ajarkan kepada umatnya adalah Hijamah (bekam)
sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Artinya : Berkata kepada saya Muhammad
bin Abdurrahman, memberi kabar kepada kami Syari’ bin Yunus Abul Hadits,
berkata kepada kami Marwan bin Sujaj, berkata kepada kami Salim Al-Aftas dari
Said bin Jabir, dari Ibnu Abbas RA. dariNabi SAW. bersabda : “Obat itu terdapat
pada tiga hal, pada Sayatan pembekam, atau meminum madu, atau alat penyetrikaan
(sundutan api), dan aku melarang umatku dari penyetrikaan.”(HR. Bukhari)
Bekam
adalah metode terapi klasik yang kini kembali muncul dan menjadi tren.
Pelatihan bekam dan prakteknya menarik minat banyak dokter setelah
kajian-kajian ilmiah diberbagai negara di dunia membuktikan efektifitas metode
terapi klasik ini dalam mengobati dan memperingan berbagai keluhan penyakit.
Khususnya karena bekam memiliki kedudukan istimewa dalam tradisi pengobatan
Nabi hingga beliau memeberi keistimewaan dalam banyak hadits.
Melihat
fenomena di atas maka diperlukan pengkajian mengenai bekam tersebut. Mulai dari
pengertian, macam-macam, tata cara, syarat-syarat, dsb mengenai bekam.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Implikasi hijamah (bekam) pada kondisi sosio kultural
sekarang
ini?
2. Pengertian
Bekam itu sendiri
3. Pandangan
Islam terhadap Bekam Medis
4. Khasiat
Bekam
5. Dasar Syar’i
dari Bekam
C.
Tujuan Masalah
1. Mengetahui Implikasi hijamah
(bekam) pada kondisi sosio kultural
sekarang
ini.
2. Mengetahui
Pengertian Bekam itu sendiri
3. Mengetahui
Pandangan Islam terhadap Bekam Medis
4. Mengetahui
Khasiat Bekam
5. Mengetahui
dasar Syar’i dari Bekam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pengobatan Ala Agama Islam
Banyak
ayat Al Qur'an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al Qur'an itu
sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang -orang yang mukmin .
Terdapt penjelasan dalam Al-Quran " Dan kami menurunkan
Al Qur'an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu'min "(
Al-Isra : 82 ). Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur'an yaitu
" Asysyifa " yang artinya secara Terminologi adalah Obat
Penyembuh." Hai manusia , telah datang kepadamu kitab yang berisi
pelajaran dari tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa ,sebagai petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman " ( Yunus : 57 ).
Al Qur'an juga mengisyaratkan tentang pengobatan juga
menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan
sebagai sumber dari pembuat obat-obatan ." Dia menumbuhkan tanaman-tanaman
untukmu, seperti zaitun, korma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya .
sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah
bagi orang-orang yang mau memikirkan ( An-Nahl : 11 ) Dan makanlah oleh kamu
bermacam-macam sari buah-buahan, serta tempuhlah jalan-jalan yang telah
digariskan Tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang
bermacam-macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alamnya
terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan
" ( An-Nahl : 69 ).
Metoda Pengobatan Nabi Muhammad SAW
Nabi
Muhammad SAW sebagai Rasul yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan
wahyu kepada umat-Nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al Qur'an karena beliau
dijadikan sebagai suri tauladan yang baik untuk semua manusia.
Firman
Allah :" Sesungguhnya pada diri
Rasul itu ada terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu ,bagi orang-orang
yang mengharapkan Rahmat dan hari kemudian dan yang banyak yang memuja Allah
" ( Al Ahzab : 21) . Kata Imam Ali :" Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al
Qur'an ".
a.
Bekam
Bekam atau Hijamah adalah salah satu metode pengobatan ala Islam yang
dikenalkan oleh Nabi Muhammad saw. Hijamah dalam Bahasa Arab berarti melepaskan
darah kotor yang ada di dalam tubuh. Hal ini dilakukan untuk menyembuhkan
penyakit serta dapat juga sebagai pencegahan terjangkitnya penyakit.
b.
Ruqyah
Ruqyah
atau yang kita kenal dengan jampi-jampi merupakan salah satu cara pengobatan
yang pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad SAW. Ketika
Rasullulloh sakit maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang
sangat indah kemudian Jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan
ketubuh Nabi, seketika itu Beliau sembuh.inilah doanya " BismIlahi arqiika minkulli syai-in
yu'dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismIlahi
arqiika ". Ada tiga cara yang dilakukan Nabi dalam Ruqyah:
c.
Nafats
Nafats yaitu membaca ayat Al Qur'an atau doa kemudian ditiupkan pada
kedua telapak tangan kemudian diusapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam satu riwayat bahwasanya Nabi
Muhammmad SAW apabila beliau sakit maka membaca "Al-muawwidzat" yaitu tiga surat Al Qur'an yang diawali dengan kata " A'udzu " Yaitu : surat An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas kemudian
ditiupkan pada dua telapak tangannya lalu diusapkan keseluruh badan.
d.
Air liur yang ditempelkan pada tangan kanannya
Di
riwayatkan oleh Bukhari-Muslim : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada
manusia tergores kemudian luka ,maka beliau membaca doa kemudian air liurnya
ditempelkan pada tangan kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu.Inilah
doanya."allahumma robbinnas
adzhabilbas isyfi antasy-syafii laa syifa-a illa syifa-uka laa yugodiru saqoman
".
e.
Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan
Nabi
Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit dengan
sabdanya: " Letakkanlah
tanganmu pada anggota badan yang sakit kemudian bacalah "Basmalah 3x dan
A'udzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhajiru 7x"
f.
Doa Mukjizat
Banyak
do'a-do'a untuk kesembuhan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat-Nya.Antara
lain :" Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila
sholaah " .
g.
Dengan Memakai Madu
Sebagaimana
Ayat diatas bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka Rasululloh menggunakan
madu untuk mengobati salah satu keluarga shahabat yang sedanga sakit .Dalam
satu riwayat, ada shahabat datang kepada Nabi SAW memberitahukan anaknya sedang
sakit, kemudian Nabi menyuruh orang itu meminumkan anaknya madu asli sambil
membaca doa.
B.
Sejarah Bekam
Hijamah/bekam/cupping/kop/chantuk
dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejakzaman dulu, yaitu kerajaan
Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir,Saba, dan Persia.
Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan ataumangkuk tinggi.
Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatantanduk” karena
tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13
Hijriyah),orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk
hijamah.Pada satu masa, 40juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan
itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpadiberi makan. Jadi bila disangkutkan
pada tubuh manusia, dia akan terus menghisapdarah tadi dengan efektif. Setelah
kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak danterus jatuh lantas mengakhiri
upacara hijamahnya .
Kini
pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuaidengan
kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif .
Dari Jabir RA, bahwa ada seorang wanita Yahudi dari
penduduk Khaibar memasukkan racun ke dalam daging domba yang dipanggang, lalu
menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW. Beliau mengambil bagian kaki dan
memakan sebagian darinya. Beberapa orang shahabat yang bersamanya juga ikut
memakannya. Tiba-tiba beliau bersabda, “Lepaskan tangan kalian!”. Beliau
mengirim utusan untuk memanggil wanita Yahudi itu, lalu beliau bersabda,
“Rupanya engkau telah meracun domba ini”. “Siapa yang memberitahumu? tanya
wanita
Yahudi. Beliau menjawab, “Bagian kaki domba inilah yang memberitahukannya
kepadaku”. “Memang aku telah meracunnya. Dalam hati aku berkata, “Kalau memang
dia benar-benar seorang Nabi, maka racun itu tidak akan
membahayakannya
dirinya. Tapi kalau memang dia bukan seorang Nabi, maka kami dapat merasa
tenang,” jawab wanita Yahudi. Rasulullah SAW memaafkan wanita Yahudi itu dan
tidak menjatuhkan hukuman kepadanya. Sebagian shahabat yang terlanjur
memakannya ada yang meninggal. Lalu Rasulullah SAW melakukan pengobatan dengan
hijamah di bagian pundaknya karena daging yang terlanjur beliau makan. Yang
mengobatinya adalah Abu Hindun, dengan menggunakan tulang tanduk dan mata
pisau. Orang itu budak milik bani Bayadhah dari kalangan
Anshar.
C.
Pengertian Bekam (Al Hijamah )
Bekam merupakan metode
pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalamtubuh melalui
permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang sudah dikenal sejak ribuan
tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam, canduk, canthuk, kop mambakan,
di Eropa dikenal dengan istilah “Cupping Therapeutic Method”. Dalam Bahasa
Mandarin disebut Pa Hou Kuan .Kata “Hijamah” berasal dari bahasa Arab, dari
kata Al Hijmu yang berarti pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al
Hijmu berarti menghisap atau menyedot. Al Hajjam sama dengan Al Mashshah, yaitu
tukang menghisap atau tukang menyedot. Sedangkan Al Mihjam atau Al Mihjamah
merupakan alat untuk
bekam yang berupa tabung gelas untuk
menampung darah yang dikeluarkan dari kulit .
Kata al hijmu berarti
pekerjaan al hajjam, tukang bekam. Al Hijmu berarti mengisap ataumenyedot. Al
Hajjam sama dengan al mashshash, tukang mengisap, tukang bekam. Al Mihjam atau
al mihjamah merupakan gelas yang digunakan untuk menampung darah yang
dikeluarkan dari kulit pasien, atau gelas untuk menghimpun darah hijamah .
Kesimpulan definisi
hijamah menurut bahasa adalah ungkapan tentang mengisap darahdan
mengeluarkannya dari permukaan kulit, yang kemudian ditampung di dalam gelas
mihjamah, yang menyebabkan pemusatan dan penarikan darah di sana, lalu
dilakukan penyayatan permukaan kulit dengan pisau bedah, guna untuk
mengeluarkan darah .
Hijamah berbeda dengan
qath’ul-irqi (memotong urat). Qath’ul-irqi adalah memasukkanjarum suntik untuk
mengambil darah dari urat nadi seperti halnya aksi menyumbang darah, yang
disebut al fashdu .
Dalam ilmu kedokteran
Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam hanyaboleh dilakukan pada
pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi bekam yang
sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh .
Hadist yangdiriwayatkan
oleh Tarmidzi menyatakan, bahwa Rasul SAW mengarahkan pengikutpengikutnya
menggunakan bekam sebagai kaedah pengobatan penyakit. Beliau memuji orang yang
berbekam, “Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan
penglihatan . “ Dalam kaitan untuk membersihkan diri ini, Allah mengkhususkan
satu bulan dalam satu tahun untuk berpuasa (pada bulan Ramadhan) sebagai salah
satu jalan untuk menyucikan rohani .Dan berbekam merupakan salah satu cara
untuk menyucikan atau membersihkan jasmani
D.
Jenis Bekam
1. Bekam
kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah)
Yaitu menghisap
permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkandarah kotor.
Bekam kering baik bagi orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takutmelihat
darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hariatau
akan kelihatan memar selama 1 atau 2 pekan. Insya Allah sangat baik diolesi
minyakhabbah sauda’ atau minak zaitun untuk menghilangkan tanda lebam pada
kulit yangselesai dibekam. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan dibiarkan
selama 5-10 menit .
Bekam kering ini
berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untukmeringankan
kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik, juga
penyakitpenyakitpenyebab kenyerian punggung. Bekam kering bermanfaat juga untuk
terapi penyakit paru-paru, radang ginjal, pembengkakan liver/radang selaput
jantung, radangurat syaraf, radang sumsum tulang belakang, nyeri punggung,
rematik, masuk angin,wasir, dan lain-lain .Terdapat dua teknik bekam kering
yang dapat dipraktekkan untuktempat tertentu yaitu bekam luncur dan bekam tarik
.
2. Bekam
luncur
Caranya dengan meng-kop
pada bagian tubuh tertentu dan meluncurkan ke arah bagiantubuh yang lain.
Teknik bekam ini biasa digunakan untuk pemanasan pasien, berfungsiuntuk
melancarkan peredaran darah, pelemasan otot, dan menyehatkan kulit .
3. Bekam
tarik
Dilakukan seperti
ditarik-tarik. Dibekam hanya beberapa detik kemudian ditarik dan ditempelkan
lagi hingga kulit yang dibekam menjadi merah.
4.
Bekam
basah (Hijamah Rothbah)
Yaitu pertama kita
melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulitdengan jarum tajam
(lancet) atau sayatan pisau steril (surgical blade ) lalu di sekitarnya dihisap
dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam
tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit,
laludibuang darah kotornya.
Penghisapan tidak lebih
dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupadarah merah pekat dan berbuih. Insya
Allah bekasnya (kulit yang lebam) akan hilang 3hari kemudian setelah diolesi
minyak habbah sauda’ atau minyak zaitun. Dan selama 3jam setelah dibekam ,kulit
yang lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktupengulangan bekam pada
tempat yang sama adalah 4 minggu.Bekam basah berkhasiatuntuk berbagai penyakit,
terutama penyakit yang terkait dengan terganggunya system peredaran darah di
tubuh. Kalau bekam kering dapat menyembuhkan penyakit-penyakitringan, maka
bekam basah dapat menyembuhkan penyakit-penyakti yang lebih berat,akut, kronis
ataupun yang degeneratif, seperti darah tinggi, kanker, asam urat
,diabetesmellitus (kencing manis), kolesterol, dan osteoporosis.
E.
Hukum Bekam
Imam
Ghazali berpendapat, yang dinukilkan dalam kitab Tasyirul Fiqih lil Muslimil
Mu’ashir oleh Dr. Yusuf Qardhawi: “Al Hijamah adalah termasuk fardhu kifayah.
Jika di suatuwilayah tidak ada seorang yang mempelajarinya, maka semua
penduduknya akan berdosa. Namunjika ada salah seorang yang melaksanakannya
serta memadai, maka gugurlah kewajiban dari yanglain. Menurut saya, sebuah
wilayah kadang membutuhkan lebih dari seorang. Tapi yang terpentingadalah
adanya jumlah yang mencukupi dan memenuhi seukuran kebutuhan yang diperlukan.
Jikadi sebuah wilayah tidak ada orang yang Muhtajib (ahli bekam), suatu
kehancuran siapmenghadang dan mereka akan sengsara karena menempatkan diri di
ambang kehancuran. SebabDzat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya,
dan memerintahkan untukmenggunakannnya serta menyediakan sarana untuk
melaksanakannya, maka denganmeremehkannya berarti sebuah kehancuran telah
menghadang.”
F. Hadits Yang Berkaitan Dengan Hijamah (Bekam)
Dialah
Allah yang berhak memberi manfaat dan mudharat kepada makhluk-Nya. Manusia yang
membutuhkan manfaat dan perlindungan dari mudharat harus meminta kepada-Nya. Di
antara rahmat Allah Ta’ala atas hamba-hamba-Nya, Dia tidaklah menurunkan
penyakit di muka bumi ini melainkan Dia turunkan pula obat penawarnya.
Al-Bukhari
meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi
wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidaklah Allah turunkan penyakit melainkan
Allah turunkan pula penawarnya.”(HR. al-Bukhari No.5678)
Rasulullah
Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
إِنَّ
أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya
metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan
fashdu (venesection).”
Dari
Jabir Almuqni berkata : "Aku tidak
akan merasa sehat sehingga berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar
rosulullah Sholollohu Alaihi Wasalam bersabda :
Artinya
: Sesungguhnya pada bekam itu terkandung kesembuhan.
Dart Ibnu Umar, Rosulullah Sholollohu Alaihi Wasalam
bersabda :
”Tidaklah aku melalui satu dari
langit-langit yang ada, melainkan para malaikat mengatakan :” Hai
Muhammad,perintahkan umatmu untuk berbekam,karena sebaik-baik sarana yang
kalian pergunakan untuk berobat adalah bekam, al-kits, dan syuniz semacam
tumbuh-tumbuhan.
Dari Annas bin Malik
Rosulullah Sholollohu Alaihi Wasalam bersabda :
“Sesungguhnya
pengobatan yang paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah ( Bekam )”.
Ada suatu pertanyaan ‘asing’ yang mesti kita jawab
dan renungkan: “Apakah Anda pernah mendengar istilah bekam (hijamah)? Apakah
Anda pernah dibekam? Berbahagialah apabila Anda menjawab, “pernah”. Sayangnya,
menurut sebuah survei, sebagian besar kaum muslimin belum pernah mendengar
istilah bekam apalagi yang pernah dibekam. Kenyataan ini sungguh
memprihatinkan. Sebab bekam sudah dikenal ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak
zaman Nabi Musa AS, dan dikukuhkan syariatnya pada zaman Rasulullah SAW,
akhirnya berkembang ke seluruh dunia hingga saat ini.
Kaum muslimin jarang sekali yang mau mendalami ilmu
kedokteran warisan Rasulullah SAW yang sangat lengkap. Di antara sebagian
kedokteran Nabi SAW yang dilupakan itu adalah bekam. Sebaliknya dunia barat
terus melakukan penelitian tentang bekam, yang akhirnya mereka terapkan dalam
kehidupan sehari-hari, walaupun mereka tidak mengakuinya sebagai warisan
Rasulullah SAW.
Orang-orang beriman baik laki-laki maupun perempuan
pasti sangat rindu ingin mendengar Sunnah Nabi SAW, khususnya yang telah
dilupakan (sunnah matrukah). Sekarang mulai tampak banyak orang menyaksikan
langsung mukjizat kesembuhan dengan mengikuti salah satu Sunnah Nabi SAW, yaitu
pengobatan dengan bekam dalam mengatasi penyakit yang sulit disembuhkan oleh para
dokter.
Setiap muslim tahu bahwa hadits-hadits Nabi SAW
tidak pernah berubah atau berganti, karena ia merupakan wahyu dari Allah SWT,
sedangkan wahyu telah berhenti turun sejak Nabi SAW wafat dan agama telah
sempurna. Maka hadits-hadits Nabi SAW yang menyangkut metode pengobatan dengan
bekam, keutamaannya, hari-hari pelaksanaannya, dan sebagainya adalah bersifat
tetap tidak berubah.
Dengan maksud dakwah dan tabligh agar kaum muslimin
mengetahui seluk beluk thibbun nabawi, maka perlu disampaikan di sini
hadits-hadits yang berkaitan dengan bekam.
G.
Cara Kerja Bekam Menurut Medis
Kalangan tenaga medis
dan masyarakat awam masih bertanya-tanya tentang bagaimana sih cara kerja
pengobatan Bekam sehingga mampu menjadi sarana kesembuhan bagi penyakit yang
dideritanya. Bagaimana suatu teknik yang demikian ‘sederhana’, ‘praktis’, dan
relative ‘sepele’ kog bisa mengatasi berbagai penyakit yang bahkan oleh para
dokter dikatakan sudah tidak dapat disembuhkan.
Di tengah rasa
ketakjuban bagi yang sudah merasakan manfaatnya dan rasa ‘permusuhan’ atau
antipati mereka-mereka yang ‘menolak’ pengobatan sunnah nabi ini, kami
ketengahkan cara kerja bekam menurut modern medicine yang bersumber dari buku
Sembuh Dengan Satu Titik karya dr. Wadda` Amani Umar.
Dr Wadda menjelaskan bahwa
menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat
suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan
poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jarring-jaring
atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl. Dengan adanya
jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian
luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh
dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan organ lainnya,
antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga,
dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan
dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi
pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga
sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini
dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada
matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau
seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat terlihat gambaran
penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat dibekam pada
titik poin pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati penyakit
pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaannya
Penelitian terbaru di
dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin-poin itu adalah merupakan
poin istimewa ‘motor points’ pada perlekatan neuromuskular yang mengandung banyak
mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi mioglobin, sebagian besar
selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell
mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung
saraf akhir, dibanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Para peneliti
membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu pon, maka
kulit(kutis), jaringan bawah kulit(sub kutis) fascia dan otonya akan terjadi
kerusakan dari mas cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan
beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance
(SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat inilah yang menyebabkan
terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang
dibekam.dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat
pembekaman.
Reaksi-reaksi itu
menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah yang memicu
timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat
vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta terpenting
dari proses pembekaman pada poin istimewa – poin istimewa adalah dilepaskannya
corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh
adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH,
corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek
menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Pada
proses pembekaman pada poin istimewa pun didapati munculnya golongan histamine.
Golongan histamine mempunyai manfaat dalam proses reparasi (perbaikan) sel dan
jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell, yang
akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh.
H. Keadaan Ketika Melakukan Bekam Dan
Titik-Titik Bekamnya
1. Dari
Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika
beliau sedang ihram." (HR. Bukhari)
2. Dari
Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau
tengah berihram karena rasa sakit yang beliau rasakan di kepalanya.” (Shahih
Ibnu Khuzaimah, karya al-A’zhami (IV/187).
3. Dari
Anas RA, berkata: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam ketika beliau tengah berihram
dibagian punggung kaki beliau karena rasa sakit yang ada padanya.” (Shahih Ibnu
Khuzaimah)karya
al-A’zhami (IV/187))
4. Dari
Ibnu Abbas RA, berkata: "Rasulullah SAW berobat dengan hijamah ketika
beliau sedangpuasa." (HR. Bukhari)
5. Dari
Abdullah bin Buhainah RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW berbekam di bagian
tengahkepalanya sedang beliau tengah berihram karena pusing yang beliau
rasakan.” (HR. Bukhari)
6. Dari
Ibnu Umar RA, dia bercerita: “Nabi SAW pernah berbekam di kepalanya
danmenyebutnya dengan Ummu Mughits.” (Kitab al-Fawaaid, dinilai
hasan oleh al-Albani)
7. Dari
seseorang, dia bercerita, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak batal puasa orang
yangmuntah atau orang yang bermimpi (basah) dan tidak juga orang yang
berbekam’.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, sanad hasan oleh al-Albani)
8. Dari
Jabir RA, dia bercerita: “Sesungguhnya Nabi SAW jatuh dari kuda beliau dan
menimpabatang pohon, sehingga kaki beliau patah. Waki’ RA berkata:
’Sesungguhnya Nabi SAW berbekam di bagian kaki yang terkilir’.” (Shahih Sunan
Ibnu Majah, karya al-Albani )
9. Dari
Jabir RA: “Nabi SAW pernah berbekam karena kakinya tersandung/terkilir.”
(Shahih Ibnu Khuzaimah)
10. Dari
Anas bin Malik RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih (vena
jugularis/jugular vein) dan punggung bagian atas.” (HR. Abu Dawus, dishahihkan
oleh al- Albani)
11. Dari
Abu Kabsyah al-‘Anmari RA: “Rasulullah SAW pernah dibekam bagian tengah
kepalanya dan diantara kedua pundaknya. Dan Beliau bersabda: ‘Barangsiapa
mengalirkan darah ini, maka tidak akan mudharat baginya untuk mengobati sesuatu
dengan sesuatu’.” (Shahih Sunan Abu Dawud (no. 3268), lihat juga kitab Jaami’ul
Ushuul (VII/541))
12. Disebutkan
oleh Abu Nu’aim di dalam kitab ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu’:
“Kalian harus berbekam di jauzatil qamahduwah, karena sesungguhnya ia
dapat menyembuhkan dari 5 penyakit.” Beliau menyebutkan diantaranya adalah
kusta.
I. Tanggal Pelaksanaan Bekam
1. Dari
Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari
ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam
penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani)
2. Dari
Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya sebaik-baik
bekam yang kalian lakukan adalah hari ke-17, ke-19, dan pada hari ke-21.”
(Shahih Sunan at-Tirmidzi Syaikh al-Albani (II/204))
3. Dari
Anas bin Malik RA, dia bercerita: “ Rasulullah SAW biasa berbekam di bagian
urat merih (jugular vein) dan punggung. Beliau biasa berbekam pada hari ke-17,
ke-19, dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih)
4. Dari
Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Berbekamlah pada hari
ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat
membunuh kalian’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya
al-Haitsami (III/388))
I. Hari
Pelaksanaan Bekam
1.
Dari Abu Hurairah RA, dia bercerita:
“Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa berbekam pada hari Rabu atau hari Sabtu,
lalu tertimpa wadhah (cahaya dan warna putih, lepra), maka hendaklah dia
tidak menyalahkan, melainkan dirinya sendiri’.” (Kitab Kasyful Astaar
‘anZawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
2.
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW
bersabda: “Berbekam dilakukan dalam keadaan perut kosong adalah yang paling
ideal, dimana ia akan menambah kecerdasan otak dan menambah ketajaman
menghafal. Ia akan menambah seorang
penghafal lebih mudah menghafal. Oleh karena itu, barangsiapa hendak
berbekam, maka sebaiknya dia melakukannya pada hari Kamis dengan menyebut nama
Allah SWT. Hindarilah berbekam pada hari Jumat dan hari Sabtu serta hari Ahad.
Berbekamlah pada hari Senin dan Selasa. Hindarilah berbekam pada hari Rabu,
3.
karena Rabu merupakan hari dimana nabi
Ayyub tertimpa malapetaka. Tidaklah timbul penyakit kusta dan lepra, kecuali pada hari Rabu
atau malam hari Rabu.” (Shahih Sunan Ibnu Majah,II/261, karya Imam al-Albani)
J. Halalnya Upah Bagi Pembekam
(Hajjam)
1. Ibnu
Abbas RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam di kedua urat merih dan di
bagianantara kedua pundak yang merupakan pangkal punggung. Lalu beliau
memberikan upah kepada pembekam. Seandainya upah bekam itu haram, pastilah
Beliau SAW tidak memberinya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah,
tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
2. Dari
Rafi’ bin Khadij RA, Rasulullah SAW bersabda: “Apa yang didapatkan oleh
seorangpembekam, maka sebaiknya upah itu diberikan rangsum makanan untuk
binatang ternak.” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, Abu Dawud, at-Tirmidzi)
3. Dari
Ibnu Umar RA: “Bahwa Nabi SAW pernah mengundang seorang tukang bekam lalu
diamembekam beliau SAW. Setelah selesai, beliau SAW bertanya kepadanya: ‘Berapa
pajakmu?’Dia menjawab: ‘Tiga sha’.’ Lalu beliau SAW membatalkan satu sha’ dari
pajaknya, kemudian beliau memberikan upahnya.” (Kitab Mukhtashar asy
Syamaa-ilil Muhammadiyah, tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
4. Dari
Ali RA: “Bahwa Nabi SAW pernah berbekam dan menyuruhku untuk memberi
tukangpembekam upahnya.” (Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah,
tahqiq dan ikhtishar oleh Imam al-Albani)
5. Dari
Abdullah bin Mas’ud RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW melarang mencari rizqi
melalui tukang bekam.” (HR. Ibnu Majah)
6. Dari
Anas bin Malik RA, dia bercerita: “Rasulullah SAW pernah berbekam, beliau
dibekam oleh Abu Thayyibah RA. Lalu beliau menyuruh seseorang untuk memberikan
dua sha’ bahan makanan kepadanya. Beliau memberitahu keluarganya, lalu mereka
menghapuskan pajaknya.”(Kitab Mukhtashar asy Syamaa-ilil Muhammadiyah,
tahqiq dan ikhtisar oleh Imam al-Albani)
Catatan
Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunan-nya
dari ‘Ikrimah RA: “Ibnu Abbas RA memiliki tiga orang budak yang ahli bekam. Dua
orang diantaranya dikaryakan untuk sumber penghasilan dirinya dan keluarganya,
sedangkan yang satu orang lagi khusus membekam dirinya dan keluarganya.” (Ath-
Thibb, 1978, hasan ghorib)
K.
Prosedur Melakukan Pembekaman
1.
Persiapan
a. Menyiapkan
Alat, Sarana Dan Ruangan
Alat yang dipersiapkan:
set kop/tabung penghisap, skapel, jarum, lancet pen, pisau bedah, handuk kain,
sarung tangan, masker, mangkok/cawan, tempat sampah, meja dan kursi.
Bahan yang disiapkan:
kassa, kapas/tissue, betadin, detol, sabun, zalf, alkohol, spiritus,minyak
zaitun, minyak habbatussauda, al qusthul hindi, minyak urut hangat (missal
gandapura), minuman hangat, baik kalau disediakan madu dan susu.
Mensterilkan alat agar
bebas kuman dan tidak menyebarkan penyakit, dengan cara: merebustabung kop
paling sedikit selama 30 menit setelah air mendidih terus menerus (karet
dilepas dulu). Sarung tangan, karet dan duk kain disterilkan dengan tablet
formalin.
Jarum, pinset, pisau,
silet, hanya boleh sekali pakai saja. Selesai satu pasien, langsung buang. Ruangan harus bersih, terang dan cukup
aliran udara dan tidak pengap
b.
Menyiapkan Pasien
·
Pasien dijelaskan tentang bekam, efek
yang terjadi, proses kesembuhan dll.
·
Pasien disiapkan mentalnya agar tidak
gelisah dan takut, bimbinglah berdoa dan berwudlu.
·
Bagi pasien yang belum pernah dibekam
cukup dibekam 1 - 2 gelas.
·
Pasien dipersiapkan makanan, minuman,
kebersihan tubuh dan kebersihan tempat yang akan dibekam
c.
Menyiapkan diri sendiri (Juru Bekam)
·
Juru bekam dalam keadaan sehat, tidak
sakit, sudah berwudlu dan berdoa.
·
Juru bekam telah menguasai ilmu bekam
(professional).
·
Juru bekam sudah sering dibekam dan
membekam.
·
Juru bekam meningkatkan iman dan taqwa
2.
Identifikasi Pasien
·
Mencatat Identitas Umum: Nama, alamat,
usia, jenis kelamin, status.
·
Mencatat Identitas Keluarga: Kedudukan
dan status dalam keluarga
3. Mewawancarai Pasien
·
Keluhan pasien, keluhan utama, keluhan
tambahan/lain, riwayat penyakit.
·
Keluhan dari masing-masing organ tubuh
4.
Memeriksa Fisik Pasien
·
Pemeriksaan Umum: tekanan darah, nadi,
suhu, pernafasan, lidah, iris, telapak tangan, dll.
·
Pengamatan, pendengaran, dan penciuman
dari daerah keluhan, dan dari masing-masing organ.
·
Perabaan sekitar keluhan dan perabaan
pada sekitar organ lain.
·
Pengetukan daerah sekitar keluhan dan
pada organ lain
5.
Pemeriksaan Penunjang Lain
·
Pemeriksaan khusus: iris mata
(iridologi), lidah, telinga, telapak tangan dll.
·
Pemeriksaan penunjang: laboratorium,
radiologi, CT-Scan, MRI dll
6 .Penyimpulan Dan Penentuan Diagnosa
Penyakit
·
Menentukan jenis keluhan
·
Menentukan jenis penyakit
·
Menentukan letak penyakit
·
Menentukan penyebab penyakit
·
Menentukan jenis pengobatan
7. Menentukan
Daerah Dan Titik Yang Dibekam
· Titik
yang sesuai dengan yang dikeluhkan
· Titik
lain yang satu jurusan/meridian dengan titik yang dikeluhkan
· Titik
lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan
· Titik
lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan
· Titik-titik
istimewa
· Titik-titik
khusus
8. Melakukan
Pembekaman
· Bekam
tanpa mengeluarkan darah (hijamah jaffah = bekam kering).
· Bekam
dengan mengeluarkan darah (hijamah damamiyah = bekam basah)
9. Memberikan
Terapi Lain
·
Memberikan terapi tindakan, operasi dll.
·
Memberikan "food suplement"
obat-obatan dan bahan berkhasiat
·
Memberikan nasehat, tausiyah dan doa.
L. Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Proses Pembekaman
1. Bekam tidak
dianjurkan terhadap:
·
Penderita diabetes (kencing manis) atau
pendarahan, kecuali juru bekam yang benar-benar ahli.
·
Pasien yang fisiknya sangat lemah.
·
Penderita infeksi kulit yang merata.
·
Orang tua, jika mereka tidak sangat
membutuhkannya, karena lemahnya fisik mereka.
·
Anak-anak penderita dehidrasi
(kekurangan cairan) (bekam basah).
·
Penderita penyakit kanker darah.
·
Penderita yang sering mengalami
keguguran kandungan.
·
Penderita penyakit gila dan ketidakstabilan
emosi.
·
Penderita Hepatitis A dan B apabila
sedang dalam kondisi parah. Adapun bila kondisi sudah tidak parah atau penyakit
tersebut merupakan penyakit menahun, maka tidak mengapa untuk diobati dengan
bekam.
·
Pengidap penyakit kuning karena hepatitis.
·
Pasien yang melakukan cuci darah
·
Pasien yang mengalami kelainan klep
jantng, kecuali di bawah pengawasan dokter dan orang yang benar-benar ahli
bekam.
·
Penderita
kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi atau penderta flu dan
semisalnya, kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginan.
·
Wanita hamil pada 3 bulan pertama
·
Terhadap orang yang kesurupan, terkena
sihir, guna-guna, dan sebagainya, kecuali juru bekam yang telah mampu
menghadapi kasus-kasus semacam ini.
·
Pada orang yang baru pertama kali
melakukannya, kecuali setelah dilakukan persiapan mental baginya. Yang paling
baik adalah hendaknya ia melihat orang lain yang berbekam di hadapannya. Selain
itu, ia perlu mendengar tentang keutamaan-keutamaan dan manfaat bekam.
·
Pasien yang masih mengkonsumsi obat
pelancar darah, kecuali dengan sangat hati-hati. Demikian pula terhadap orang
yang kelelahan, sehingga ia beristirahat.
·
Pasien penyakit jantung, tidak boleh
dilakukan terhadap pasien yang menggunakanperalatan bantu untuk mengatur detak
jantung.
·
Terhadap orang yang baru memberikan
donor darah kecuali setelah berlalu beberapa hari, tergantung kondisi
kesehatannya. Demikian pula terhadap penderita vertigo, sampai keadaan dirinya
rileks.
·
Pengguna obat-obat perangsang tidak
dianjurkan untuk dibekam, kecuali setelah meninggalkannya. Penderita ketakutan
juga sebaiknya menunggu sampai kondisi kejiwaannya tenang.
2. Seyogyanya dihindari
pembekaman langsung sesudah mandi
3. Seyogyanya dihindari
pembekaman setelah pasien mengalami muntah
4. Dianjurkan
tidak langsung makan sesudah berbekam, tetapi boleh minum madu atau minumanyang
memulihkan kebugaran.
5. Pada
penderita dengan kelainan cairan lutut, dalam pembekaman jangan sampai gelas
bekamdipasang pada daerah yang sakit, melainkan di sekitarnya.
6. Varises
yang terjadi di betis, maka pembekaman dilakukan di kanan kiri varises secara
hati-hati.
7. Pembekaman
terhadap pasien yang mengidap penyakit liver (hati) harus dilakukan secara
sangathati-hati.
8. Penderita
penyakit perdarahan atau diabetes (kencing manis) jika dilakukan pembekaman,
maka tidak dengan sayatan, melainkan dengan tusukan ringan dengan jarum
akupuntur.
9. Untuk
penderita tekanan darah rendah hendaklah daerah punggung bagian bawah tidak
dibekam. Pembekaman hendaknya juga dilakukan satu demi satu, jangan dilakukan
pembekaman sekaligus di dua tempat atau lebih secara bersamaan.
10. Untuk
penderita anemia, pembekaman dilakukan satu demi satu, sesuai dengan kesiapan
kondisi tubuhnya. Jika pasien mengalami pingsan, maka gelas bekam harus segera
dicabut dan pasien diberi minuman yang mengandung gula (air manis).
11. Jangan
melakukan bekam kecuali setelah bertanya kepada pasien, apakah aliran darahnya
deras, apakah ia mengidap diabetes, penyakit-penyakit hati (hepatitis), kanker,
urat yang robek, dan ada cairan di lututnya.
12. Bekam
terhadap wanita harus dilakukan oleh sesama wanita atau laki-laki yang menjadi
mahramnya.
13. Tidak
boleh dilakukan bekam di atas simpul otot, tapi bisa dilakukan penyedotan
dengan gelas, tanpa penyayatan (bekam kering).
14. Bagi
orang tua dan anak-anak, hanya dilakukan penyedotan ringan.
15. Tidak
dianjurkan melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau sangat lapar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bekam atau Hijamah adalah merupakan teknik pengobatan
islami sejak zaman Rasulullah SAW. Bekam merupakan salah satu pengobatab yang
disunnahkan oleh Rasulullah dalam kesehariannya, dimana bila kita mengikuti
sunnah Rasulullah tentu akan mendapatkan pahala.
Bekam memiliki banyak khasiat bagi
kesehatan. Dengan berbekam akan mengeluarkan darah kotor seseorang dimana akan
membuat seseorang akan menjadi rileks atau merasa ringan.
Oleh karena itu melakukan bekam
adalah salah satu sunnah yang baik untuk kita lakukan, karena didalam bekam
terdapat banyak manfaat.
Cara
melakukan bekam hamper sama dengan proses pembedahan dalam medis, yang selalu
menekankan mengenai sterilitas alat maupun tubuh yang akan dibekam. Walaupun
hanya pengobatan tradisional namun dalam melakukan bekam juga ada
larangan-larangan yang harus diperhatikan.
B. Saran
Sebagai
umat muslim kita menjunjung tinggi Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT
yang senantiasa meneladani sikap-sikapnya. Begitu juga dalam hal pengobatan ala
agama yang dianjurkan oleh Rasulallah SAW, salah satunya adalah Bekam. Kita
sebaiknya mampu meneladani, meneruskan atau melestarikan ajarannya. Kita
sebagai umat muslim seharusnya bangga memiliki teknik pengobatan sendiri,
sehingga selagi kita masih bisa menggunakan cara-cara yang baik, yang merupakan
anjuran maupun peninggalan Rasulullah, mengapa kita harus bingung dengan
pengobatan-pengobatan zaman sekarang yang kebanyakan masih belum jelas
asal-muasalnya dan baik tidaknya untuk diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Mujahidah al-Ghifari, Lc, M.E.I. Ma’had
Huda Islami Program Beasiswa
Sarjana Qur’ani Vol.28/Th.VIII, hlm.23-25.
Al-Albani, Muhammad. 1998. Silsilah Hadits Dha’if dan Maudhu.
Jakarta: Gema
Insani
Hawin, Murtadlo. 2005. Bekam:
Sunnah Nabi dan Mukzizat Dalam Medis. Solo:
Medis
Kasmui. 2000. Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. Semarang: ISYFI.
140637263-Pengobatan-Ala-Islam-Makalah-Bekam,
Scribd, diakses tanggal 3
Januari 2015
128654973-MAKALAH-BEKAM, scribd. diakses
tanggal 3 Januari 2015
Muhadi, S.Pd.I
& Muadzin, M. Pd.I, Artikel Islam Bekam. Pdf
Qayyim, Al- Jazawiyah, Ibnu.1992. Thibbun
Nabawi. Bandung: Pustaka
Bandung.
alhamdulillah terimakasih ilmuunya semoga bermanfaat dunia akhirat aamiin.
BalasHapus